Menjadi mahasiswa bukan hanya tentang mengejar nilai dan lulus kuliah tepat waktu, tetapi juga tentang belajar hidup mandiri, termasuk mengatur keuangan sendiri. Tantangan utama yang sering dihadapi mahasiswa adalah keterbatasan anggaran. Uang saku yang pas-pasan menuntut kemampuan manajemen finansial yang cerdas agar bisa bertahan hingga akhir bulan tanpa harus ‘merana’.
Lalu, bagaimana cara cerdas mengatur keuangan mahasiswa dengan budget minim? Artikel ini akan membahas strategi yang praktis, hemat, dan tetap realistis untuk mahasiswa di segala jurusan.
1. Buat Catatan Pengeluaran dan Pemasukan
Langkah pertama yang wajib dilakukan adalah mencatat seluruh pengeluaran dan pemasukan. Banyak mahasiswa mengabaikan hal ini karena menganggap uangnya terlalu sedikit untuk diatur. Padahal, sekecil apa pun uang yang kamu miliki, tetap harus dikelola.
Gunakan aplikasi seperti Money Manager, Spendee, atau Google Spreadsheet untuk mencatat pengeluaran harian. Pisahkan antara pengeluaran wajib (kos, makan, transportasi) dan pengeluaran tambahan (nongkrong, jajan, hiburan).
2. Buat Anggaran Bulanan yang Jelas
Setelah mengetahui pola pengeluaran, buatlah anggaran bulanan. Misalnya:
-
Uang kos: Rp600.000
-
Makan sehari 3x: Rp30.000 x 30 = Rp900.000
-
Pulsa/internet: Rp100.000
-
Transportasi: Rp150.000
-
Lain-lain & darurat: Rp250.000
Dengan anggaran seperti ini, kamu tahu batas pengeluaran dan bisa menyesuaikan gaya hidup.
3. Terapkan Prinsip 50-30-20 (Versi Mahasiswa)
Meski prinsip keuangan ini populer di kalangan pekerja, kamu juga bisa menerapkannya dengan penyesuaian:
-
50% untuk kebutuhan pokok (makan, kos, transportasi)
-
30% untuk keinginan (hiburan, hobi)
-
20% untuk tabungan atau dana darurat
Jika budget sangat terbatas, kamu bisa ubah menjadi 70-20-10 atau bahkan 80-15-5.
4. Kurangi Kebiasaan Nongkrong Mahal
Tidak ada yang melarang mahasiswa untuk bersosialisasi, tapi kamu perlu selektif. Nongkrong di kafe setiap minggu bisa menyedot budget harian. Cari alternatif seperti masak bareng teman, belajar kelompok di taman kampus, atau ngopi di warung dengan harga mahasiswa.
5. Masak Sendiri dan Bawa Bekal
Salah satu pengeluaran terbesar mahasiswa adalah makan. Jika kamu tinggal di kosan dengan dapur, cobalah masak sendiri. Selain lebih hemat, kamu bisa mengatur pola makan yang lebih sehat. Membawa bekal ke kampus juga menghindarkan kamu dari godaan jajan yang boros.
Contohnya, sekali makan di luar Rp15.000 x 3 = Rp45.000/hari. Kalau kamu masak, total hanya sekitar Rp20.000/hari.
6. Cari Penghasilan Tambahan
Jika kamu merasa uang saku tidak mencukupi, carilah peluang penghasilan tambahan. Misalnya:
-
Freelance desain, penulis, atau editor
-
Jualan online (preloved, snack, aksesoris)
-
Menjadi asisten dosen atau admin media sosial kampus
Namun pastikan pekerjaan sampingan ini tidak mengganggu perkuliahan.
7. Hindari Utang Konsumtif
Jangan tergoda paylater, pinjaman online, atau utang teman hanya demi beli gadget, baju, atau nongkrong. Utang konsumtif hanya akan membebani kamu di kemudian hari. Lebih baik menabung sedikit demi sedikit untuk kebutuhan yang diinginkan.
8. Bangun Kebiasaan Menabung Meski Sedikit
“Tabungan itu bukan soal jumlah, tapi soal kebiasaan.” Sisihkan minimal Rp5.000–10.000 per hari. Gunakan celengan atau buka rekening khusus yang tidak memiliki kartu ATM agar tidak tergoda menariknya.
Penutup
Mengatur keuangan mahasiswa dengan budget minim bukan hal yang mustahil, asalkan kamu memiliki perencanaan yang jelas dan konsisten dalam menjalankannya. Dengan mencatat pengeluaran, membuat anggaran, mengurangi gaya hidup boros, serta mencari sumber pemasukan tambahan, kamu bisa menjalani kehidupan kuliah dengan lebih tenang secara finansial.
Ingat, keterbatasan dana bukan alasan untuk menyerah. Justru dari situ, kamu belajar menjadi pribadi yang mandiri, disiplin, dan siap menghadapi dunia kerja nantinya.
baca juga disini : Apa Itu Jurnal Ilmiah? Panduan Lengkap Cara Menulis dan Publikasinya