Perbedaan Metode dan Metodologi: Penjelasan Lengkap dan Contoh Praktis
Blog

Perbedaan Metode dan Metodologi: Penjelasan Lengkap dan Contoh Praktis

Dalam dunia akademik, dua istilah ini sering membuat orang berhenti sejenak: metode dan metodologi. Sekilas tampak mirip. Sama-sama terdengar “ilmiah”, dan sering muncul di bagian penting karya tulis seperti skripsi, jurnal, hingga proposal penelitian.

Namun ternyata, keduanya punya makna yang berbeda—dan membedakannya bukan soal teori semata. Salah kaprah dalam memahami keduanya bisa membuat struktur penelitian Anda goyah sejak awal.

Lantas, apa sebenarnya perbedaan metode dan metodologi? Mari kita kupas tuntas, lengkap dengan contoh-contohnya.

Apa Itu Metode Penelitian?

Metode penelitian adalah langkah-langkah teknis yang digunakan peneliti untuk mengumpulkan dan mengolah data. Dalam praktiknya, metode berkaitan dengan alat atau teknik di lapangan. Misalnya, apakah peneliti akan menggunakan kuesioner? Apakah datanya dikumpulkan lewat wawancara? Atau melalui eksperimen di laboratorium?

Jadi, metode menjawab pertanyaan: “Bagaimana data diperoleh?”

Contoh metode yang umum digunakan antara lain: observasi, wawancara, studi dokumentasi, survei, dan eksperimen.

Kothari (2004) menyebut bahwa metode penelitian adalah seluruh teknik atau cara yang digunakan untuk menjalankan penelitian, baik dalam pengumpulan maupun analisis data.

Apa Itu Metodologi Penelitian?

Berbeda dengan metode, metodologi membahas soal pendekatan konseptual atau filosofi di balik proses penelitian. Ia menjelaskan mengapa peneliti memilih metode tertentu dan bagaimana pendekatan tersebut sesuai dengan tujuan riset.

Metodologi menjawab pertanyaan: “Kenapa metode itu dipilih, dan dalam konteks apa ia bekerja?”

Misalnya, jika peneliti ingin memahami makna subjektif di balik suatu fenomena sosial, maka metodologi yang digunakan bisa berbasis pendekatan kualitatif dengan paradigma interpretif.

Crotty (1998) menjelaskan bahwa metodologi adalah strategi atau rencana tindakan di balik pemilihan metode tertentu. Artinya, metodologi mengatur keseluruhan desain logis dari riset yang dilakukan.

Penjelasan Sederhana Perbedaan Metode dan Metodologi

Perbedaan utama antara metode dan metodologi terletak pada sifatnya. Metode itu teknis, operasional, dan langsung berhubungan dengan kegiatan lapangan. Sedangkan metodologi bersifat reflektif dan filosofis—ia mengatur cara berpikir dan pendekatan ilmiah peneliti terhadap suatu masalah.

Jika dianalogikan seperti memasak:

  • Metode adalah cara memasaknya—digoreng, direbus, atau dipanggang.

  • Metodologi adalah alasan mengapa cara itu yang dipilih—karena ingin masakan lebih sehat, lebih cepat matang, atau sesuai selera.

Contoh Praktis agar Lebih Jelas

Contoh 1: Penelitian Kualitatif

Seorang peneliti ingin memahami bagaimana mahasiswa memaknai pengalaman belajar daring selama pandemi. Maka:

  • Metodologi yang dipilih adalah pendekatan kualitatif dengan paradigma interpretif, karena peneliti ingin menggali makna subjektif.

  • Metode yang digunakan adalah wawancara mendalam dan observasi partisipatif, karena cocok untuk menggali narasi dan pengalaman individu.

Contoh 2: Penelitian Kuantitatif

Peneliti ingin mengetahui pengaruh jam belajar terhadap nilai akademik siswa.

  • Metodologinya adalah pendekatan kuantitatif dengan dasar positivistik, karena fokusnya adalah menguji hubungan antar variabel.

  • Metodenya berupa kuesioner dan analisis statistik, karena ingin mendapatkan data numerik dan objektif.

Penutup

Memahami perbedaan metode dan metodologi bukan hanya soal teori, tapi soal bagaimana Anda membangun penelitian yang kokoh sejak awal. Metode adalah alat teknis yang digunakan untuk mengumpulkan data. Sementara metodologi adalah cara berpikir yang menjelaskan mengapa alat itu digunakan.

Jadi, sebelum mulai riset, tanyakan dua hal ini pada diri Anda:
Apa yang ingin saya cari tahu?
– Bagaimana cara paling logis untuk mencarinya, dan kenapa saya memilih cara itu?

Semoga artikel ini membantu Anda memahami kedua istilah ini secara lebih jernih. Dengan fondasi yang kuat, penelitian pun akan lebih tajam dan bermakna.

Lihat Lainnya